Pak Wito Sang Guru Spiritual

Suara Hati - Pak Wito Sang Guru Spiritual, Diceritakan disebuah dusun kecil yang ikut wilayah kota Jombang Jawa Timur ada seoran...

Pak-Wito-Sang-Guru-Spiritual

Suara Hati - Pak Wito Sang Guru Spiritual, Diceritakan disebuah dusun kecil yang ikut wilayah kota Jombang Jawa Timur ada seorang Guru Spiritual yang sangat terkenal biasa dipanggil dengan nama Pak Wito, karena kebijaksanaanya sering kedatangan tamu untuk minta tolong, kebanyakan tamunya berasal dari orang-orang yang hidupnya kurang bahagia. Dengan nasehat yang diberikanya tidak sedikit orang yang sebelumnya merasa hidupnya kurang bahagia berubah menjadi bahagia.

Pak Wito sendiri kalau ditanya apakah hidupnya sudah bahagia, dengan jujur dia menjawab "sudah" tapi masih ada satu keinginan yang belum bisa terwujudkan, yaitu kepingin punya sarung yang terbuat dari kain sutra, keinginan yang sangat sederhana dari seorang sang guru spiritual.

Pada suatu hari Pak Wito kedatangan tamu, hari itu tamunya beda dari biasanya karena kali ini sang tamu sepertinya seorang yang kaya raya, dan ternyata tidak salah karena tamunya adalah seorang pejabat, sang tamu mengeluh bahwa kehidupan rumah tangganya kurang bahagia biarpun sudah berkecukupan. Dengan bijaksananya Pak Wito memberikan nasehat kepada sang tamunya, setelah banyak menerima nasehat yang berkaitan dengan spiritual dari Pak Wito sang tamu kelihatanya sangat puas, sebelum pamit pulang sang tamu memberikan bungkusan sebagai hadiah, sebetulnya PakWito berusaha menolak secara halus tapi sang tamu memaksanya sehingga akhirnya Pak Wito tidak bisa menolaknya.

Setelah tamunya pulang Pak Wito membuka bungkusan hadiah dari tamunya tadi, betapa gembiranya saat itu karena bungkusan tersebut berisi kain sarung yang terbuat dari sutra, dengan berucap syukur dicobanya sarung tersebut, kebetulan pada saat itu waktunya untuk sholat, dengan rasa bahagia dipakainya sarung sutra tersebut untuk sholat.

Belum lama selesai melaksanakan sholat terdengar orang mengucapkan salam, masih memakai sarung Pak Wito membuka pintu rumahnya sambil menjawab salam sang tamu, dengan ramah Pak Wito mempersilahkan tamunya duduk dan tidak lupa menanyakan maksud kedatanganya.

Kali ini tamunya meminta nasehat karena usahanya mengalami kebangkrutan dan dia merasa sedih, seperti biasa Pak Wito memberi nasehat yang dibutuhkan sang tamu, sebelum pamit pulang sang tamu sempat melihat sarung yang dipakai Pak Wito, " saya sudah lama sekali kepingin sarung yang seperti Bapak pakai tapi belum keturutan" tiba-tiba sang tamu berkata, dengan tersenyum Pak Wito menjawab " tunggu sebentar ya" lalu Pak Wito masuk kamar.

Beberapa saat kemudian Pak Wito keluar dari kamarnya dan terlihat sudah memakai sarung yang berbeda, sambil membawa bungkusan lalu diserahkan kepada tamunya, "sarung ini mohon bapak terima sebagai hadiah dari saya" ucap Pak Wito, sambil malu-malu sang tamu menerima dan berterima kasih terus pamit pulang.

"Terima kasih ya Allah hari ini Kau telah memberiku kebahagiaan dengan mengirim kedua orang tamu tadi", itulah rasa syukur yang sangat sederhana sekali terucap dari Pak Wito Sang Guru Spiritual. Tidak banyak orang yang memahami kebahagiaan bukan hanya menerima, tapi memberi-pun bila dilakukan dengan ikhlas akan menimbulkan kebahagiaan juga. Dan sangat jarang orang yang mau memberikan kebahagiaanya kepada orang lain, karena sejatinya kebahagiaan kita tidak akan pernah berkurang bila berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Dan itu telah dicontohkan oleh sang guru spiritual. Semoga bermanfaat


Artikel Yang Lain

2 komentar

Admin Menerima Komentar Dengan Bebas, Mengumpat, Memaki Dan Sejenisnya Dipersilahkan Asal Jangan Meninggalkan Link Hidup | Isi Komentar Menjadi Tanggung Jawab Pengirim.